Ubah Cara Belajar Matematika Kamu Dengan Ini!

Penulis: Asri Oktaviana Ningrum

Perkembangan teknologi membawa arah yang baru pada penerapan metode pembelajaran. Baik pendidikan formal maupun informal tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi agar tercipta pembelajaran yang lebih efektif. Hal ini tentu berpengaruh dengan proses dan hasil yang didapatkan pada setiap pelajar, termasuk pemahaman pada setiap pelajaran. Di abad 21 ini, diperkenalkan sebuah metode pembelajaran yang bersifat kolaboratif dan disenangi oleh generasi-generasi muda. 

Integrasi keilmuan yang menghubungkan empat disiplin ilmu, yaitu sains (science), teknologi (technology), teknik (engineering), dan matematika (mathematics) dan menambahkan disiplin ilmu seni (art) seperti yang diterapkan pada salah satu sekolah di Amerika Serikat, Rhode Island School of Design, yang dikenal dengan metode STEAM (science, technology, engineering, art, and mathematic). Tujuan penerapan model pembelajaran STEAM yaitu untuk memudahkan pelajar menerapkan keilmuan pada kehidupan sehari-hari.

Metode pembelajaran STEAM  sudah diperkenalkan sejak tahun 1990 oleh National Science Foundation (NSF) di Amerika Serikat. Dengan menerapkan model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan pelajar dalam berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif. Dan membantu pelajar agar mampu melihat permasalahan dari sudut pandang yang lebih luas dan mendalam sehingga dapat membuat keputusan yang tepat. 

Mengapa metode ini menarik untuk diterapkan pada sistem pembelajaran di Indonesia?

Pembelajaran 4.0 yang mengedepankan teknologi seperti era kini, tidak hanya pelajar yang dituntut untuk lebih kreatif, namun para pendidik juga harus mengupayakan pembelajaran yang menarik dan tidak hanya berfokus pada penguasaan teori saja. Metode STEAM dianggap mampu menjadi salah satu solusi untuk memberikan wadah dan kepercayaan kepada pelajar dalam mengasah kemampuan yang ada. Selain itu pelajar juga tidak mengalami kebosanan karena metode pembelajaran tidak hanya terfokus pada pengerjaan soal saja. Metode ini juga dapat membuat pelajar melihat sudut pandang yang berbeda terhadap suatu disiplin ilmu, misalnya pelajaran matematika yang selama ini dianggap terlalu membosankan karena hanya mempelajari angka, dengan menerapkan metode STEAM, pembelajaran matematika dapat lebih asyik dan menyenangkan. Penerapan metode ini cukup sederhana, misalnya, meminta pelajar untuk membuat gambar alat peraga dengan konsep peluang dan bisa ditambahkan dengan warna-warna agar semakin menarik. Alhasil pelajar dapat mengekspresikan hasilnya untuk menunjukkan kemampuan yang dimilikinya. 

Sederhananya, metode pembelajaran ini mengharuskan pelajar untuk tidak hanya fokus pada penguasaan teori saja namun juga penerapan pada kehidupan sehari-hari. Agar kelak menjadi bekal untuk menghadapi dunia yang lebih modern. Metode ini akan membantu pelajar terbiasa memecahkan solusi saat menjawab pertanyaan, seperti dalam ujian sekolah atau ujian masuk perguruan tinggi. Sehingga diharapkan penerapan metode STEAM di masa teknologi yang semakin marak ini dapat menjadi pemicu pelajar untuk semangat dalam menggali ilmu pengetahuan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *