Penulis : Galang Pangestu
Biaya studi di luar negeri vs. dalam negeri bisa bervariasi tergantung pada negara tujuan, universitas, program studi, serta gaya hidup mahasiswa. Berikut adalah perbandingan utama:
1. Biaya Kuliah
- Luar Negeri: Bisa lebih mahal, terutama di negara seperti AS, Inggris, Australia, dan Kanada. Namun, beberapa negara seperti Jerman dan Norwegia menawarkan kuliah gratis atau biaya rendah bagi mahasiswa internasional.
- Dalam Negeri: Umumnya lebih murah dibandingkan luar negeri, terutama untuk universitas negeri dengan subsidi pemerintah. Universitas swasta biasanya lebih mahal.
2. Biaya Hidup
- Luar Negeri: Bergantung pada negara dan kota tujuan. Kota besar seperti London dan New York memiliki biaya hidup tinggi, sementara negara seperti Jerman atau Malaysia bisa lebih terjangkau.
- Dalam Negeri: Biaya hidup lebih rendah, terutama jika tinggal di kota asal atau daerah dengan biaya hidup yang lebih murah.
3. Beasiswa dan Bantuan Keuangan
- Luar Negeri: Banyak beasiswa tersedia, baik dari pemerintah negara tujuan maupun organisasi internasional.
- Dalam Negeri: Beasiswa dari pemerintah, universitas, atau swasta juga cukup banyak, namun persaingan bisa ketat.
4. Peluang Kerja dan Penghasilan
- Luar Negeri: Mahasiswa bisa bekerja paruh waktu dengan batasan jam kerja. Setelah lulus, peluang kerja dan gaji bisa lebih tinggi dibandingkan dalam negeri.
- Dalam Negeri: Peluang kerja tetap ada, tetapi gaji dan jenjang karier bisa berbeda tergantung bidang dan lokasi kerja.
5. Keuntungan Tambahan
- Luar Negeri: Kesempatan memperluas jaringan internasional, pengalaman budaya baru, serta meningkatkan kemampuan bahasa asing.
- Dalam Negeri: Lebih dekat dengan keluarga dan budaya yang sudah familiar, serta lebih mudah beradaptasi di dunia kerja setelah lulus.
Jika mempertimbangkan biaya semata, studi dalam negeri lebih terjangkau. Namun, jika melihat investasi jangka panjang dalam hal pengalaman, jaringan, dan peluang karier global, studi luar negeri bisa menjadi pilihan yang menarik.