
Penulis: Asri Oktaviana Ningrum
Nggak cuma pertamina yang mengoplos pertamax aja yang suka bikin kejutan buat masyarakat Indonesia, merantau di luar negeri juga sama, harus beradaptasi dengan kejutan budaya yang berbeda. Sudah tak asing, dengan culture shock (kejutan budaya) bagi pelajar yang melanjutkan jenjang pendidikan di luar negeri. Dengan penawaran fasilitas dan kehidupan yang lebih maju, tak heran studi di luar negeri menjadi impian bagi banyak pelajar di Indonesia. Namun daya tarik ini harus diimbangi dengan kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan budaya yang berbeda, ada apa saja? Mari simak:
- Kemampuan Bahasa
Bahasa menjadi alat komunikasi penting agar dapat berinteraksi dengan baik. Namun dengan banyaknya macam bahasa di dunia dan keterbatasan untuk mempelajarinya. Maka setidaknya mengenal bahasa yang digunakan dalam percakapan di negara yang dituju menjadi kewajiban bagi pelajar di luar negeri. Dengan perkembangan teknologi yang mumpuni, mempelajari kemampuan yang satu ini bisa dilakukan dimana saja. Dan saat mempelajari bahasa, secara tidak langsung juga dapat mengenal budaya dari negara yang dituju. Hal ini dapat menjadi kunci untuk bertahan hidup saat studi di luar negeri.
- Sistem Pendidikan yang Berbeda
Memilih studi di luar negeri dan melihat segala keasingannya adalah hal yang harus dihadapi. Apalagi sistem pendidikan yang berbeda dengan yang diterapkan di Indonesia. Sebelum menjalankan aktivitas belajar di luar negeri, penting untuk mencari terlebih dahulu sistem pendidikan yang diterapkan di sana, bisa dengan mencari informasi lewat media sosial atau bertanya dengan teman yang berasal dari negara setempat. Selain itu, menjalin komunikasi yang baik dengan pihak tempat belajar di luar negeri dapat membantu mengatasi kesulitan beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berbeda.
- Keterasingan dengan Jarak
Kerinduan memang tidak bisa dihindari, namun selalu ada cara untuk mengobatinya. Fase ini pasti akan dialami bagi pelajar yang memilih studi di luar negeri. Hal-hal yang tidak ditemukan saat merantau menjadi sesuatu yang berarti, menjaga keterhubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan menjadi rutinitas yang dinanti. Penting juga untuk menjalin hubungan sosial dengan teman-teman dan warga di negara yang dituju. Biasanya para pelajar di luar negeri memiliki komunitas bagi perantau, berpartisipasi aktif di dalam komunitas tersebut juga bisa menjadi penawar rasa rindu.
- Biaya Keuangan yang Tinggi
Bertahan hidup di luar negeri pasti tidak mudah, perbedaan biaya hidup bisa menjadi kejutan bagi pelajar saat studi di luar negeri. Belajar mengelola keuangan yang tepat harus dipelajari dengan baik, salah satunya dengan membaca artikel pada laman yang sama dalam pembahasan strategi bertahan hidup di luar negeri.
- Bersikap fleksibel
Harus memahami dengan benar bersikap fleksibel yang dimaksud sebagai upaya beradaptasi dengan budaya di luar negeri. Artinya, dengan sikap ini dapat memudahkan dalam menyesuaikan diri dengan budaya sekitar. Namun jangan sampai terbawa arus, selalu mencari dukungan yang tepat dimanapun berada.
Ketika jauh dari keluarga, adaptasi menjadi kunci untuk bertahan hidup, apalagi saat memilih studi di luar negeri. Dengan segala keterasingan dalam menghadapi dunia sekitar, hal tersebut akan terbayar dengan prestasi membanggakan yang bisa dibawa saat pulang ke rumah. Merantau ke negeri orang memang menawarkan pendidikan dan kehidupan yang lebih baik, mengenal budaya dan bahasa yang berbeda, dan beradaptasi dengan situasi yang baru. Apapun yang menjadi pilihan saat memilih studi ke luar negeri, sesekali jangan lupa pulang untuk menjenguk orang tersayang. Kuliah yang jauh, haruskah pulang ke Indonesia? Kamu memilih.