
Selamat Jalan, Gelar Doktor! UGM Punya Lulusan Tercepat, Namanya Roro Widya
Halo, Sobat Pembaca! Ada kabar gembira dan super inspiratif dari kampus biru kebanggaan kita, Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada Selasa, 21 Oktober 2025 lalu, UGM baru saja mewisuda 2.335 mahasiswa pascasarjana. Dari ribuan wisudawan yang berbahagia itu, ada satu nama yang berhasil mencuri perhatian karena prestasinya yang luar biasa: Dr. Raden Roro Widya Ningtyas Soeprajitno SA. Beliau dinobatkan sebagai lulusan doktor tercepat! Kebayang kan, betapa bangganya? Mari kita intip kisah suksesnya!
Kisah Roro Widya: Ngebut Selesai Doktor dalam Waktu Singkat
Mungkin kita sering dengar kalau studi S3 atau program doktor itu butuh waktu yang lumayan panjang, rata-rata sampai 4 tahun 12 bulan. Tapi, Roro Widya ini beda sendiri! Dengan senyum sumringah, beliau berhasil menyelesaikan studinya hanya dalam waktu 2 tahun 10 bulan 27 hari saja. Ini rekor yang patut diacungi jempol, lho!
Roro menyelesaikan studinya di Program Studi Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Beliau juga merupakan salah satu penerima beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), sebuah program yang memang dirancang untuk mencetak calon-calon doktor muda berbakat.
Motivasi Kuat: Ingin Cepat Jadi Dosen dan Memberi yang Terbaik
Tentu saja ada alasan kuat di balik kecepatan studinya ini. Roro mengaku punya tujuan mulia: ingin segera menjadi dosen dan mengamalkan ilmunya. Selain itu, ada motivasi personal yang menyentuh hati. Beliau adalah anak pertama dan cucu pertama di keluarganya yang berkesempatan menempuh pendidikan tinggi. Kesempatan emas ini tidak disia-siakan sedikit pun, ia gunakan dengan sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik.
“Saya sangat bersyukur sekali, bisa sampai di tahapan ini,” kata Roro, Kamis (30/10/2025).
Soal pilihaya pada prodi Akuntansi, Roro punya cerita menarik. Ternyata, dia memang suka sekali menghitung. Tapi, jangan salah sangka, ilmu akuntansi itu bukan cuma soal angka dan debit kredit saja, lho. Roro menjelaskan bahwa akuntansi juga melibatkan penalaran logis (logical reasoning) yang kuat.
“Jadi tidak hanya membahas debit kredit saja tetapi juga mengenai pengambilan keputusan dengan sebuah perusahaan, kemudian penerapan suatu program,” tambahnya.
Bukaiat Ngebut, Tapi Hasil Pondasi yang Kuat dan Manajemen Waktu Ciamik
Menariknya, Roro mengatakan bahwa awalnya ia tidak punya motivasi khusus untuk mempercepat masa studinya. Ia hanya menargetkan selesai tepat waktu sesuai tuntutan beasiswa. Tapi, seperti kata pepatah, usaha tidak akan mengkhianati hasil! Kecepatan studinya ini adalah bonus dari pondasi yang sudah ia bangun bersama profesor pembimbingnya.
Ketika menempuh S2, Roro sudah terbiasa dengan pola penelitian, cara kerja, dan gaya menulis sang profesor. Ini sangat membantu proses penulisan disertasinya menjadi lebih mulus dan cepat. Ibaratnya, sudah punya “jalur cepat” yang sudah dipahami betul.
“Selesai dengan cepat adalah tambahan saja, mau lulus cepat, mau lulus lambat, yang penting kita puas,” ucap Roro bijak.
Meski tidak menargetkagebut, Roro menghadapi tantangan besar dari beasiswanya: menempatkan tiga artikel di Scopus (database jurnal ilmiah internasional bereputasi) selama masa studi, bersamaan dengan menyelesaikan disertasi. Nah, di sinilah kunci sukses laiya berperan: manajemen waktu yang super baik!
Selain itu, dukungan dan komunikasi yang efektif dengan dosen pembimbing juga menjadi faktor penentu. Ini membuktikan bahwa sinergi antara mahasiswa dan pembimbing adalah resep rahasia untuk meraih prestasi gemilang.
Kesimpulan
Kisah Dr. Raden Roro Widya Ningtyas Soeprajitno SA ini benar-benar inspiratif bagi kita semua. Prestasi luar biasa Roro membuktikan bahwa dengan motivasi yang kuat, kerja keras, manajemen waktu yang baik, serta dukungan dari lingkungan sekitar (terutama dosen pembimbing), target yang terasa “berat” bisa dicapai bahkan melampaui ekspektasi. Semoga kisah Roro Widya bisa memotivasi Sobat Pembaca untuk terus bersemangat mengejar mimpi dan memberikan yang terbaik di setiap kesempatan, ya!
