Dari Hobi Menjadi Profesi: Strategi Meningkatkan Keterampilan Digital

Penulis: Asri Oktaviana Ningrum

Ada banyak kesempatan yang terbuka, dan tidak menutup kemungkinan hal-hal lainnya bisa tergantikan bahkan tidak lagi digunakan. Fenomena PHK (Putus Hubungan Kerja) karena tergantikan oleh digitalisasi dan kecerdasan buatan hampir menjadi hal biasa yang terjadi. Perlunya untuk terus memiliki keinginan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan dunia yang cepat. Salah satu cara terbaik untuk menghindari ancaman dari PHK ini adalah bersahabat dengan era digital. Namun dunia digitalisasi juga menjadi tantangan bagi sumber daya manusia untuk memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri. Lalu keterampilan apa yang harus dimiliki agar tetap memiliki karir di era digital saat ini?

  1. Menemukan Keunikan dan Autentisitas Diri

Globalisasi yang begitu cepat membuat semua orang berlomba-lomba ingin terlihat sama, sehingga menunjukkan keunikan diri bagaikan hal langka. Namun seperti yang dikatakan oleh Jim Carrey ‘’the only one chance you have in this world to be notice, is be original and true to yourself.’’ Sebelum memilih keterampilan apa yang ingin dipelajari, sebaiknya kenali apa yang disukai oleh diri, dan apa hal baru yang ingin dicoba. Pernah melihat tren terbaru seperti saat tiba-tiba sedang berbincang mengeluarkan logat daerah asal. Trend seperti itu menunjukkan adanya hal unik dari setiap daerah. Seperti halnya saat ingin menguasai suatu keterampilan, coba lihat ke diri sendiri dan temukan sisi unik yang dimiliki. 

  1. Memanfaatkan Media Sosial

Saat ini, media sosial hampir seperti teman yang selalu ada saat dibutuhkan. Ada banyak pilihan media sosial yang bisa dimanfaatkan sebagai ladang pekerjaan. Mulai dari mencari sesuai dengan hal yang disukai hingga mencoba hal baru, semuanya tersedia. Namun penting juga untuk mengetahui dan menguasai algoritma pada media sosial yang dipilih. Pelan tapi pasti, asalkan konsisten melalui platform media sosial dapat menjadi sebuah profesi.

  1. Membangun Personal Branding

Hal ini menjadi poin terpenting, karena apalah arti keterampilan baik jika kurang memiliki relasi. Setelah menemukan platform media sosial yang tepat dan memanfaatkannya dengan sesuatu yang disukai. Mulailah membangun personal branding agar semakin luas relasi. Energi tarik-menarik benar adanya, saat mulai membangun personal branding, perlahan orang-orang yang memiliki minat yang sama mulai tertarik dengan branding yang ditampilkan. Tentu perlu kemampuan menyaring hal-hal baik agar tercipta personal branding yang baik pula.

Satu hal yang tentu perlu diingat saat sekedar hobi menjadi profesi adalah proses yang memakan waktu, bisa saja cepat atau butuh bertahun-tahun. Namun sudah dipastikan tidak ada hasil yang instan, mereka yang terlihat di layar kaca saat ini, mungkin sudah dimulai sejak bertahun silam bahkan saat media sosial masih belum sebesar saat ini. Dengan strategi yang tepat, keterampilan digital dapat ditingkatkan dan hobi bisa berubah menjadi profesi yang menguntungkan. Keunikan dan autentisitas menjadi kunci utama dalam bertahan pada personal branding yang terbentuk di era media sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *