Penalaran Matematika SNBT: Membaca Sambil Berhitung

Penulis: Asri Oktaviana Ningrum

Ubur-ubur ikan lele, disuruh baca aja males apalagi disuruh membaca cerita di matematika le. Nah, siapa nih yang pernah menemukan soal matematika yang berbentuk cerita, tapi tetap harus berhitung? Selamat berkenalan dengan Penalaran Matematika.

Pendidikan tinggi di Indonesia semakin menuntut kualitas dan daya saing yang ketat. Salah satu ujian yang dilaksanakan dan menjadi pintu gerbang menuju perguruan tinggi adalah SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes). Tes ini menguji kemampuan dan pemahaman di berbagai bidang, termasuk matematika, yang menjadi salah satu aspek kritis dalam proses seleksi. Materi yang diujikan melalui tes SNBT adalah Tes Potensi Skolastik (TPS), Penalaran Matematika, Literasi Bahasa Indonesia, dan Literasi Bahasa Inggris. Subtes Penalaran Matematika bertujuan untuk menguji kemampuan dalam menyelesaikan masalah matematika, nah soal-soal ini biasanya berbentuk analisis logika dalam berhitung dengan matematika. Beberapa contoh soal yang ditemukan dalam penalaran matematika berhubungan dengan bilangan, geometri, aljabar, dan bangun ruang.

Kemampuan menyelesaikan soal-soal pada penalaran matematika akan bergantung dengan kemampuan memahami kata kunci pada soal yang akan dijawab.  Namun bagi beberapa pelajar, subtes penalaran matematika cukup menantang karena harus memahami soal dan menghitung jawaban dengan kurun waktu cepat. Pasalnya, soal-soal yang diujikan biasanya berbentuk narasi dalam perhitungan, sehingga membutuhkan pemahaman yang cepat dalam mengerjakan penalaran matematika agar dapat menghemat waktu untuk menyelesaikan subtes lainnya.

Karena bertujuan untuk menguji kemampuan dalam menyelesaikan masalah matematika, makanya dalam mengerjakan soal pada subtes penalaran matematika membutuhkan kemampuan untuk memformulasi (formulate), menerapkan (employ), dan menginterpretasikan (interpret). Langkah utamanya adalah harus terbiasa dengan membaca sekaligus memahami dasar-dasar pada matematika.

Selain itu, penalaran matematika juga melatih kebiasaan untuk menyelesaikan hitungan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Tentu dengan keterbatasan, terkadang rasa gugup menghabiskan cukup banyak waktu dalam mengerjakan SNBT, sehingga memiliki pengalaman dalam berlatih menjawab soal dengan cepat dan tepat dapat menjadi bekal untuk mengerjakan subtes penalaran matematika dengan baik. 

Mungkin bisa dipahami dengan banyak jenis subtes lainnya yang juga menyita waktu sehingga  waktu yang tersisa untuk mengerjakan subtes penalaran matematika pun terbengkalai dan dijawab sedapatnya. Tentu sebenarnya tes SNBT tidak hanya bertujuan mengasah kognitif yang dimiliki namun juga kemampuan mengatur waktu yang baik untuk menyelesaikan soal-soal yang ada. Ada baiknya untuk mengenal kemampuan terbaik dari diri untuk memudahkan menjawab soal-soal pada subtes SNBT sambil melatih kemampuan lainnya yang dianggap masih kurang. Dengan ini, tidak ada kendala dalam mengatur waktu saat mengerjakan subtes Penalaran Matematika pada SNBT. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *